Kamis, 15 Maret 2012


FILSAFAT ILMU
CIRI-CIRI BERFIKIR FILSAFAT &CABANG-CABANG UTAMA FILSAFAT
                                                ICHWAN P.SYAMSUDDIN
1. Sifat menyeluruh: seseorang ilmuwan tidak akan pernah puas jika hanya mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin tahu hakikat ilmu dari sudut pandang lain, kaitannya dengan moralitas, serta ingin yakin apakah ilmu ini akan membawa kebahagian dirinya. Hal ini akan membuat ilmuwan tidak merasa sombong dan paling hebat. Di atas langit masih ada langit. contoh: Socrates menyatakan dia tidak tahu apa-apa.
2. Sifat mendasar: yaitu sifat yang tidak saja begitu percaya bahwa ilmu itu benar. Mengapa ilmu itu benar? Bagaimana proses penilaian berdasarkan kriteria tersebut dilakukan? Apakah kriteria itu sendiri benar? Lalu benar sendiri itu apa? Seperti sebuah pertanyaan yang melingkar yang harus dimulai dengan menentukan titik yang benar.
3.  Spekulatif: dalam menyusun sebuah lingkaran dan menentukan titik awal sebuah lingkaran yang sekaligus menjadi titik akhirnya dibutuhkan sebuah sifat spekulatif baik sisi proses, analisis maupun pembuktiannya. Sehingga dapat dipisahkan mana yang logis atau tidak.
CABANG-CABANG UTAMA FILSAFAT
Logika :adalah cabang filsafat yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita. Lapangan dalam logika adalah asas-asas yang menentukan pemikiran yang luius, tepat, dan sehat. Dengan mempelajari logika diharapkan dapat menerapkan asas bernalar sehingga dapat menarik kesimpulan dengan tepat. Persoalan­persoalan logika antara lain apa yang dimaksud dengan pengertian? Apa yang dimaksud dengan penyimpulan? Apa aturan-aturan untuk dapat menyimpulkan secara lurus? Sebutkan pembagian silogisme? Sebutkan pembagian sesat pikir!
  
Epistemologi adalah bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya ,pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan kesahihan pengetahuan. Adapun filsafat ilmu mempelajari tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara bagaimana mendapatkannya. Dengan be­laj ar epistemologi dan filsafat ilmu diharapkan dapat membedakan antara penge­tahuan dan ilmu serta mengetahui dan menggunakan metode yang tepat dalam memperoleh suatu ilmu serta mengetahui kebenaran suatu ilmu itu ditinjau dari isinya. Persoalan dalam epistemologi antara lain adalah bagaimanakah manusia dapat mengetahui sesuatu? Dari mana pengetahuan itu dapat diperoleh? Bagai­manakah validitas pengetahuan itu dapat dinilai? Apa perbedaan antara pengeta­huan a priori dengan pengetahuan a posteriori?

  Etika adalah cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku atau per­buatan manusia dalam hubungannya dengan baik-buruk. Dengan belajar etika diharapkan dapat membedakan istilah yang sering muncul seperti etika, norma, dan moral. Di samping itu, dapat mengetahui dan memahami tingkah laku apa yang baik menurut teori-teori tertentu, dan sikap yang baik sesuatu dengan kaidah-kaidah etika. Jadi objek material etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia. Perbuatan yang diakukan secara sadar dan bebas. Objek formal etika adalah kebaikan dan keburukan atau bermoral dan tidak bermoral dari tingkah laku tersebut. Berbagai persoalan dalam etika di antaranya adalah apa yang dimaksud `baik' atau `buruk' secara moral? Apa syarat-syarat sesuatu perbuatan dikatakan baik secara moral? Bagaimanakah hubungan antara kebebasan kehendak dengan perbuatan susila? Apa yang dimaksud dengan kesadaran moral? Bagaimanakah peranan hati nurani dalam setiap perbuatan manusia?

Estetika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan. Objek dari estetika adalah pengalaman akan keindahan. Dengan belajar estetika diharapkan dapat membedakan antara estetika filsafati dan estetika ilmiah, berbagai teori-teori keindahan, pengertian seni, penggolongan seni, nilai seni, aliran dalam seni dan teori penciptaan dalam seni. Persoalan estetis di antaranya adalah apakah keindahan itu? Keindahan bersifaf objektif ataukah subjektif? Apa yang merupakan ukuran keindahan? Apa peranan dalam kehidupan manusia? Bagaimanakah hubungan keindahan dengan kebenaran?

Metafisika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang yang ada. Metafisika membicarakan sesuatu di sebalik yang tampak. Dengan belajar metafisika orang justru akan mengenal akan Tuhannya, dan mengetahui berbagai macam aliran yang ada dalam metafisika. Persoalan-persoalan metafisis dibedakan menjadi tiga, yaitu persoalan ontologi, persoalan kosmologi, dan persoalan antropologi. Persoalan ontologis di antaranya adalah apa yang dimaksud dengan ada, keberadaan, atau eksistensi itu? Bagaimanakah penggolongan dari ada, keberadaan atau eksistensi? Apa sifat dasar kenyataan atau keberadaan? Per­soalan kosmologis bertalian dengan asal mula, perkembangan dan struktur atau susunan alam, misalnya jenis keteraturan apa yang ada dalam alam? Apa hakikast hubungan sebab dan akibat? Apakah ruang dan waktu itu? Persoalan antroplogi (manusia) seperti bagaimana terjadi hubungan badan dan j iwa? Apa yang dimak­sud dengan kesadaran? Manusia sebagai makhluk bebas atau tidak bebas?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar