Jumat, 05 September 2014

PENGERTIAN AKHLAK TASWUF 1

PENGERTIAN AKHLAK :
 a.Kata Akhlaq berasal dari bahasa Arab yang sudah di indonesiakan,yang berarti perangai , kesopanan,watak, kebiasaan. ) (Drs.Mahjuddin Kuliah akhlaq –Tasawuf hal 3 – 5)
b. Sesuai sesuai timbaangan ,perangai ,kelakuan ,tabi’atau watak dasar,kebiasaan,kelaziman,peradaban, agama (akhlaq tasawuf ,Prof DR.H.Abudin Nata M.A, hal.1)
c. Sementara beberapa ahli mengartikan akhlaq sama dengan kata ethika, dan meiliki arti : tempat tinggal yang biasa, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara pikir. (M.yatimin abdullah, pengantar studi etika hal 4)

“Sesungguhnya engkau (Muhammad) orang yg berbudi pekerti yg tinggi .”
                               

Aku diutus ke dunia utk menyempurnakan akhlak manusia”
               
Agama itu adalah akhlak yg paling baik (sempurna)
DEFINISI AKHLAK
Menurut istilah (terminologi) para ahli berbeda juga pendapatnya mengenai defnisi etika: misalnya:
a. Al Qurthuby ;sesuatu perbuatan manusia yang bersumber dari adab kesopanannya disebut akhlak,karena perbuatan itu termasuk bagian dari kejadiannya
b. Muhammad bin ‘Ilaan Ash Shadieqy :Akhlak adalah suatu pembawaan dalam diri manusia yang dapat menimbulkan perbuatan baik dengan cara yang mudah (tanpa dorongan dari orang lain)
c. Ibnu Makawaih :Akhlaq adalah keadaan jiwa yang selalu mendorong manusia berbuat tanpa memikirkannya (lebih lama) (Drs.Mahjuddin Kuliah akhlaq –Tasawuf hal 3 – 5)
d. Al Ghazali :Akhlak adalah :suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia) yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang gampang dilakukan tanpa melalui maksud untuk memikirkan (lebih lama).Maka jika sifat tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik. Tetapi manakala ia melahirkan tindakan yang jahat maka dinamakan akhlak yang buruk (Drs.Mahjuddin Kuliah akhlaq –Tasawuf hal 3 – 5)
e. Ahmad Amin: ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia , menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat ( ahmad amin ,Etika (ilmu akhlak) hal,.3)
M.Amin abdullah : ilmu yang mempelajari ttg baik dan buruk. Jadi bisa diartikan etika berfungsi sebagai teori perbuatan baik dan buruk (eticcs atau ‘ilm al akhlak al karimah), praktiknya dapat dilakukan dalam disiplin filsafat.
g. Asmaran AS : ilmu yang mempeljari tingkah laku manusia untuk menentukan nilai –nilai perbuatan tersebut baik atau buruk, sedangkan ukuran untuk menetapkan nilainya adalah akal pikiran manusia.



ASAL USUL KATA TASAWUF
Dari segi bahasa terdapat sejumlah kata atau istilah yang dihubung-hubungkan para ahli untuk menjelaskan kata tasawuf. Harun Nasution, misalnya menyebutkan lima istilah yang berkenaan dengan tasawuf, yaitu al-suffah (ahl al-suffah), (orang yang ikut pindah dengan Nabi dari Mekkah ke Madinah), saf (barisan), sufi (suci), sophos (bahasa Yunani: hikmat), dan suf (kain wol).
Kata ahl al-suffah (orang yang ikut pindah dengan Nabi dari Mekkah ke Madinah) misalnya menggambarkan keadaan orang yang rela mencurahkan jiwa raganya, harta benda dan lain sebagainya hanya untuk Allah. Mereka ini rela meninggalkan kampung halamannya, rumah, kekayaan dan harta benda lainnya di Mekkah untuk hijrah bersama Nabi ke Madinah. Tanpa ada unsur iman dan kecintaan pada Allah, tak mungkin mereka melakukan hal yang demikian. Selanjutnya kata saf juga menggambarkan orang yang selalu berada di barisan depan dalam beribadah kepada Allah dan melakukan amal kebajikan. Demikian pula kata sufi (suci) menggambarkan orang yang selalu memelihara dirinya dari berbuat dosa dan maksiat, dan kata suf (kain wol) menggambarkan orang yang hidup sederhana dan tidak mementingkan dunia. Dan kata sophos (bahasa Yunani) menggambarkan keadaan jiwa yang senantiasa cenderung kepada kebenaran.
Selama ini ada tiga sudut pandang yang digunakan para ahli untuk mendefinisikan tasawuf, yaitu :1. Jika dilihat dari sudut pandang manusia sebagai makhluk yang terbatas, maka tasawuf dapat didefinisikan sebagai upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia, dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah SWT.
2. Selanjutnya jika sudut pandang yang digunakan manusia sebagai makhluk yang harus berjuang, maka tasawuf dapat di difinisikan sebagai upaya memperindah diri dengan akhlak yang bersumber dari ajaran agama dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3.Dan jika sudut pandang yang digunakan manusia sebagai makhluk yang ber-Tuhan, maka tasawuf dapat didefinisikan sebagai kesadaran fitrah (Ke-Tuhanan) yang dapat mengarahkan jiwa agar tertuju kepada kegiatan-kegiatan yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhan.
Jika tiga definisi tasawuf tersebut di atas satu dan lainnya dihubungkan, maka segera tampak bahwa tasawuf pada intinya adalah upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan dirinya dari pengaruh kehidupan dunia, sehingga tercermin akhlak mulia dan dekat dengan Allah SWT . Dengan kata lain tasawuf adalah bidang kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan mental rohaniah agar selalu dekat dengan Tuhan. Inilah esensi atau hakikat tasawuf.
Al Junaid al Baghdadi: wafat 297 H: Tasauf adalah:keluar dari budi,perangai yang tercela dan masuk kepada budi perangai yg terpuji.
Hubungan aklak dan tasawuf sangat erat : Akhlak merupakan pangkal tolak Tasawuf., Tasawuf merupakan batas akhir akhlak., Atau dengan kata lain: AKHLAK sarana bagi TASAWUF.,  TASAWUF tujuan sementara akhlak.,  Tujuan akhir akhlak adalah kesejahteraan dunia dan kebahagiaan akherat
CIRI CIRI PERBUATAN AKHLAK
1. Perbuatan akhlaq adalah perbuatan yang  telah tertanam kuat dalam jiwa  seseorang, sehingga telah menjadi  kepribadiannya. 2. Perbuatan akhlaq adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran.3. perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. 4. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan yang bersangkutan. Oleh karena itu jika ada seseorang yang melaku­kan suatu perbuatan, tetapi perbuatan tersebut dilakukan karena paksaan, tekanan atau ancaman dari luar, maka perbuatan tersebut tidak termasuk ke dalam akhlak dari orang yang melakukannya 5. . Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara. 6. Dsilakukan dengan ikhlas karena Allah swt.