PERTUMBUHAN TASAWUF
DALAM ISLAM
(Pointer utk pertemuan
ke 9, 10 dan 11)
Pola hidup yang dipraktekan oleh
Nabi Muhammad SAW adalah pola hidup ZUHUD,
Dimasa hidup Nabi Muhammad SAW
dan para sahabatnya tidak mengenal pola hidup tasawuf, yang dikenal hanya pola
hidup zuhud.
Pola hidup zuhud adalah pintu
awal untuk memasuki kehidupan tasawuf , sehingga para ahli menyebut bahwa
Tasawuf Islam bersumber dari al qur’an dan al hadist.
ZUHUD, yaitu suatu sikap hidup
yang meninggalkan kelezatan kehidupan duniawi yang sementara lagi fana karena
menginginkan kelezatan ukhrawi yang lebih baik dan lebih kekal.
Zuhud ada 3 tingkatan :
- Tingkat permulaan : yakni orang yang pada lahirnya
berzuhud terhadap dunia ini, sedangkan hatinya penuh rindu dan cinta
kepadanya (pejuang zuhud)
- Tingkat menengah : yakni orang yang meninggalkan
nikmat duniawi ini dengan senang hati karena dia memandangnya sebagai
sesuatu yang hina tidak berharga jika dibandingkan dengan nikmat di
akherat yang lebih bahagia dan kekal
- Tingkat tinggi, zuhud di dalam zuhud.
Sebagian ahli
mengatakan ,zuhud :
“Hendaklah
Anda menolak yg anda miliki,dan bukannya menolak apa yg tidak Anda
miliki.Seandainya seseorang tidak memiliki apa apa, maka dalam hal apa dia
dipandang sebagai orang berzuhud ? (ahmad Daudy :1998:53)
zuhud merupakan
salah satu ajaran agama Islam yang sangat penting dlm rangka mengendalikan diri
dari pengaruh kehidupan dunia. Orang zuhud lebih mengutamakan kebahagiaan
akherat yg kekal dan abadi daripada mengejar kehidupan dunia yang fana dan
sesaat. Ayat-ayat al qur’an yang menjadi landasan untuk zuhud/bertasawuf :
artinya :
Katakanlah< Kesenangan dunia ini hanya sebentar/sedikit dan
(kehidupan)akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa (an Nisa 77)
Artinya
:Apakah kamu puas/rida dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di
akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan)
diakhirat hanyalah sedikit.(At Taubah 38)
Artinya : Kehidupan dunia itu
tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (ali imran 185)
Artinya : sesungguhnya janji
janji Allah itu benar , maka janganlah sekali kali kehidupan dunia ini
memperdayakan kamu, dan janganlah (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu
dalam(mentaati ) Allah.(luqman :33)
Artinya : Ketahuilah bahwa
sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang
melalaikan,perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga bangga
tentang banyaknya harta dan anak (al Hadid: 20)
Orang yang zuhud akan terpelihara
dari melakukan perbuatan yang tidak baik dan selalu melakukan yang baik-baik
saja dimana saja dia berada , hadis Nabi :
Artinya : Jika kamu melihat
seseorang yang telah dianugerahi sifat zuhud dalam dirinya dan selalu lurus
sikapnya, maka dekatlah orang itu, karena orang itu yang telah meyakini hikmah
(abudin Nata:2012:198)
Artinya : Dan apabila
hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah); bahwasanya Aku
dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepada-Ku, maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.(al Baqarah 186)
Artinya: Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan
kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.(Qaf :16)
Artinya” Dan sebutlah (nama)
Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak
mengeraskan suara pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang
yang lalai (al a’raf 205)
PERTEMUAN KE 10
Perkembangan Tasawuf dalam Islam
Perkembangan Tasawuf dalam Islam
(Pointer utk
pertemuan ke 10):
Perekembangan tasawuf pada abad
pertama dan kedua hijrah ditandai dengan
ciri-ciri sbb:
- Tidak mengenal istilah tasawwuf yang dikenal hanya istilah
zuhud /pola kehidupan zuhud
- Para sahabat hanya tersebar pada beberapa kota yang
tidak jauh dari kota Madinah ,misalnya Makkah, Kuffah, Basrah, dll.
- Ajaran zuhud atau tasawwuf masih murni belum
bercampur/terpengaruh oleh kebudayaan atau agama lain.
- Dari segi ibadat yang tampak dalam berbagai
zikir dan shalat sunat.
- Segi akhlak terlihat pada kesungguhan serta
keikhlasan berpegang teguh pada sikap tawakal yang kemudian telah berkembang menjadi
akhlak para sufi pada umumnya
- Diakhir abad kedua kehidupan zuhud telah berkembang
beralih ke kehidupan tasawuf.,Yang sebab itu ilmu fiqh terpecah menjadi
dua, yaitu ilmu fiqh dan ilmu tasawuf.
- Pada zaman ini ilmu fiqh dan ilmu tasawuf diamalkan
secara bersamaan dan dipandang sebagai
suatu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dari ajaran dan tuntutan syari’at.( Ahmad Daudy :1998:34) Ilmu
fiqh membahas masalah hukum syariat
yang berkenaan dgn anggota lahir seperti sholat,puasa zakat ,haji dan
sebagainya, sedangkan ilmu tasawuf membahas rahasia syariat atau makna
–makana rohani dari syariat yang
berlaku pada hati sepereti riya, ihlas, khusyu’, tamak, rakus, angkuh dan
sebainya.
MAQAM
& HAL (AHWAL)
A. Maqam ialah :
1.
kedudukan atau tahapan
dimana para sufi berada .
2.
Jalan panjang yang harus
ditempuh oleh para sufi untuk berada
dekat Allah
3.
Tangga
4.
Tempat berdiri/ pangkal
mulia
Tangga /kedudukan (maqam) tersebut hanya akan dicapai oleh seorang sufi
berkat usahanya yang sungguh-sungguh,penuh ketekunan dan kesabaran., Sehingga
Maqamat juga merupakan bagian akhlak
para sufi yang mereka amalkan secara disiplin dan penuh ketekunan dan
penghayatan secara mendalam dalam kehidupan sehari hari
Maqam
tersebut al :
1.
zuhud : meninggalkan keinginan kepada sesuatu yang
lebih rendah untuk mengikuti kenginan yang lebih baik.
Al Junaid berkata : zuhud adalah keadaan pada saat
tangan kosong dari pemilikan, dan hati dari ambisi (Al Kalabadzi (terjemahan)
Ajaran Kaum sufi :1985:115)
2. al taubah : memohon ampun
atas segala dosa dan kesalahan disertai janji yang sungguh sungguh tidak akan
mengulangi perbuatan dosa tersebut yang di sertai dengan melakukan amal
kebajikan .
Ibrahim al Daqqaq berkata :
Tobat berarti bahwa engkau harus menghadap Tuhan tanpa berbalik lagi, bahkan
jika sebelumnya ebgkau telah berbalik dari Tuhan tanpa menghadap kembali ( Al
Kalabadzi : ajaran Kaum sufi,Terjmahan. 1985;114,
3. al wara’: (sholeh) : menjauhkan diri dari perbuatan dosa dalam
pengertian sufi, wara adalah : meninggalkan segalah yg di dalamnya terdapat
keragu raguan antara halal dan haram (subhat)
4. kefakiran : “bahwa hati
kosong dari apa yang ada di tangan”,artinya bukanlah seseorang itu memiliki
sedikit harta, tetapi ia merupakan suatu sikap batin yang berwujud tidak ada
keinginan kepada kekayaan duniawi,(Dr.Ahmad Daudy: Kuliah Ilmu Tasawuf 1998:53)
An Nuri berkata : Fakir
adalah : orang yang harus bungkan ketika dia tidak memiliki sesuatu dan
bermurah hati serta tidak hanya memikirkan dirinya sendiri kalau dia memiliki
sesuatu.(Al kalabadzi .Hal118)
5. sabar : Prof Abudin Nata
mengutip pendapat Zun al Nun al Mishry,mengatakan bahwa ,Sabar : menjauhkan diri dari hal hal yang
bertentangan dengan kehendak Allah, tetapi tenang ketika mendapatkan cobaan,
dan menampakan sikap cukup walaupun sebenarnya berada dalam kefakiran dalam
bidang ekonomi (Abudin Nata: Akhlak Tasawuf 1999 :200)
Sahl, berkata : firman
Tuhan yang berbunyi :Minta tolonglah kamu dengan kesabaran dan
shalat,mengandung arti :mintalah pertolongan Tuhan dan bersabarlah dengan
perintah dan takdir Tuhan. (Al Kalabadzi ;1985:116)
6. Tawakal : Tawakal(menyerahkan diri): menyerahkan diri kepada keputusan Allah
,selamanya dlm keadaan tentram, jika mendapat pemberian berterima kasih, jika
mendapat apa apa bersikap sabar dan menyerah kepada qada dan qadar Allah. Tidak
memikirkan hari esok, cukup dgn apa yg ada utk hari ini, tidak mau makan jika
ada orang lain yg lebih berhajat pd makanan tersebut daripada dirinya. Percaya
kpd janji Allah.menyerah kepada Allah dengan Allah dan karena Allah.
7. Kerelaan :(suka,
senang) :hati kita gembira atas takdir Allah yang berlaku atas diri kita.
Rabia al
adawiyah : seorang baru dipandang ridla apabila dia senang terhadap musibah
yang menimpanya seperti dia gembira terhadap nikmat yg diperolehnya.
Terjadi
perbedaan pendapat di kalangan para sufi ttg kerelaan( ridla) ada yang
mengatakan bahwa maqam ridla /kerelaan adalah merupakan maqam dan ada sebagian
yg mengatakan merupakan HAL>
Tanda tawakal
ialah rela atas takdir Allah
B. HAL/AHWAL:
Ialah karunia
atau pemberian Allah kepada seorang sufi sebagai hasil dari usahanya. Ahwal
terkadang diberikan dan terkadang tidak diberikan ,tergantung sepenuhnya atas
kehendak Allah.
Ahwal
merupakan karunia rohani Allah kepada para sufi yg dikehendaki-Nya dalam wujud
pengalaman bathin, sehingga tidak dapat dijelaskan karena sangat bersifat
“emosional rohani” yang membatin yg tidak dapat tertangkap sepenuhnya oleh
bahasa atau kata-kata.
Sifat dari ahwal : bersaifat sementara, datang dan pergi,.
Hal/ahwal ada
beberapa:1.khauf(takut) 2.tawadlu(rendah hati) 3.mahbba 4.raja’ 5.murahkobah.
6. syauq 7. taqwa 8. ikhlas 9. gembira hati (al wajd) 10. as sukr .
TOKOH – TOKOH TASAWUF
PADA ABAD I DAN II H
A. Masa sahabat:
1.
Abubakar ash shiddiq
2.
Umar bin khatab
3.
Usman bin affan
4.
Ali bin abi Thalib
5.
Salman al Faarisiy
6.
Abu Dzarr Al Ghifary
7.
Ammar bin Yaasir
8.
Hudzaifah bin Al yaman
B. Masa Tabi’in :
1.
Hasan Bashry
2.
Rabi’ah Al Adawiyah
3.
Sufyan Tsaury
4.
Daud ath Thaaiy
5.
Syaqieq al Balkhiy
Di bawah ini
disampaikan beberapa kisah yang merupakan akhlak mereka dan dianggap sebagai
bentuk ajaran/sikap tasawuf (zuhud) mereka dalam memandang kehidupan ;
1.
Abubakar ash shidd
Wafat thn 13 H, ketika di Mekkah adalah saudagar kaya
raya, tetapi ketika beliau Hijrah ke Madinah harta kekayaannya habis untuk
dihibahkan semua untuk kepentingan perjuangan menegakan Agama Allah, sehingga
Ia dan keluarganya mengalami kemiskinan dalam hidupnya (Drs.Mahjuddin,Kuliah
aklak Tasawuf:1991:61)
2.
Umar bin khatab (wafat
tahun 23 H)
Suatu ketika Umar mendapatkan seorang Ibu yang
berpura-oura memasak untuk menenangkan tangis anak-anaknya yang sangat lapar.
Ketika Umar menyelidikinya, ia melihatnya bahwa yang dimasak itu adalah batu,
maka beliau bertanya kepada ibu itu : mengapa anda tidak memasak roti,hanya
memasak batu ? jawab si ibu, saya tidak mempunyai gandum. Seketika itu pula
Umar pulang pulang dengan cepat mengambil gandum di Baitul Maal, kemudian ia
sendiri yang memikulnya untuk diberikan kepada ibu yang miskin tadi.(Drs.Mahjuddin
Ibid)
3.
Usman bin affan (wafat
Tahun 35 H)
Meskipun ia diberi kelapangan rezki oleh Allah, namun
ia selalu ingin hidup yang sederhana. Sedangkan hartaa kekayaaannya yang
berlimpha ruah, selalu dijadikan sarana untuk menolong orang-orang
miskin.(ibid)
4.
Ali bin abi Thalib ((wafat
Tahun 40 H)
Ketika sahabat yang lain berkata kepadanya: mengapa
Khalifah senang memakai baju itu, padahal sudah robek-robek? Ali menjawab, aku
senang memakainya agar menjadi tauladan kepada orang banyak, sehingga mereka
mengerti bahwa hidupsederhana merupakan sikap yang mulia.(ibid)
5.
Salman al Faarisiy
6.
Ketika masih beragama
Masehi, Ia sudah dikenal sbg orang yang sangat arif dan mengetahui secara
mendalam ilmu ilmu gaib. Ia pernah meramalkan akan datangnya seorang Rasul yg
terakhir (Yaitu Muhammad),Ia pun tergolong ahli zuhud orang orang masehi yg
sering mengembara ke berbagai negeri dgn cara hidup miskin, padahal ia adalah
seorang putera dari penguasa yg kaya raya di suatu negeri, dan keteka bertemu
Rasulullah beliau pun masuk Islam dan tergolong “ahlush Shuffah” yg selalu
mengamalkan ajaran zuhud.(ibid : 62)
7. Abu Dzarr Al Ghifary
Ia adalah
seorang sufi yang selalu mengamalkan ajaran zuhud yg telah dirintis oleh Abu
Bakar dan Umar. Ia lebih senang memilih cara hidup miskin dan tidak pernah
merasa menderita bila ditimpa cobaan.salah satu pernyataannya adaalah :
Artinya:
sesungguhnya saya tlh menjadi (orang sadar);bhw kemiskinan itu lebih kusukai
darpada kekayaan, kesakitan itu lebih kusenangi dari kesehatan, dan kematian
itu lebih kusukai daripada kehidupan
1.
Al Hasan Al Bashry (hidup
tahun 22 H – 110 H)
Dia mendapatkan ajaran tasawufnya dari sahabat
Hudzaifah Al Yaman. Hasa bashry adalah tokoh sufi yang memiliki ilmu yang
dalam, ajarannya yang terkenal adalah tawakal, Khauf (takut) ,dan Raja” (mengharapkan ) .
2.
Rabi’ah al adawiyah (wafat Tahun 185 H)
Ia terkenal sebagai sufi wanita yang mempunyai banyak
murid dari kalangan wanita pula.
Ajarannya : Hub (cinta) dan Syauq ( rindu) kepada
Allah. Salah satu pernytaannya adalah sbb;
Artinya : saya tidak menyembah Allah karena takut
kepada neraka Nya dan tidak pula tamak (untuk mendapatkan) syurga;(karena hal
itu) akan menjadikan saya seperti imbalan yang berakhlak buruk
(ketahuilah),nahwa saya menyembahNya karena cinta dan rindu kepadaNya.
Secara ringkas ajaran MAHABAH dari Rabi’ah Al Adawiyah
adalah sebagai berikut :
Pengertian Mahabbah:
-
Mahabah : kecintaan yang
mendalam secara rohani kepada Tuhan.
-
Mahabah : merupakan hal
(keadaan) jiwa yg mulia yg bentuknya adalah disaksikannya (kemutlakan) Allah
SWT oleh hamba, selanjutnya yg dicintai itu juga menyatakan cinta kepada yang
dikasihi-Nya dan yg seorang hamba mencintai Allah swt. (al qusayiri dlim Abudin
Nata hal;208)
Prof.DR.Harun
Nasution :mahabah adalah cinta dan yg dimaksud ialah cinta kpd Tuhan. Sehingga
cakupan pengertian Mahabah adalah meliputi :
- Memeluk kepatuhan pada Tuhan dan membenci sikap
melawan kepada-Nya
- Menyerahkan hati dari segala-galanya kecuali dari yang
dikasihi yaitu Tuhan.
- Mengosongkan hati dari segala-galanya kecuali dari
yang dikasihi yaitu Tuhan.(Harun Nasution :1983:70)
Mahabah :
suatu keadaan jiwa yg mencintai Tuhan sepenuh hati, sehingga yg sifat-sifat yg
dicintai (Tuhan) masuk ke dalam diri yg dicintai. Tujuannya adalah utk
memperoleh kesenangan batiniah yg sulit dilukiskan dgn kata-kata, tetapi hanya
dpt dirasakan oleh jiwa.
Mahabah selalu
berdampingan dengan ma’rifat baik dari sisi tingkatan maupun pengertiannya.
Ma’rifah merupakan tingkat pengetahuan kepada Tuhan melalui mata hati
(al-qalb),maka Mahabah adalah perasaan kedekatan dengan Tuhan melalui cinta
(roh).
Al –ghazali :
mahabah itu adalah manifestasi dari ma’rifah kepada Tuhan.
Bentuk
Mahabbah:
Bentuk mahabah
(cintah Allah ) kepada hamba-Nya dapat mengambil bentuk :
- Iradah
- Rahmah dlm bentuk pahala yg melimpah
Alat untuk
mencapai Mahabbah:
Al qusyairi
sebagaimana dikutip oleh Harun Nasutioan,menyebutkan bahwa alat utk mencapai
ma’rifah oleh seorang sufi adalah disebut SIR .
Di dalam diri
manusia ada 3 alat yg dipergunakan utk berhubungan dgn Tuhan:
- Al qalb: hati sanubari sbg alat utk mengetahui
sifat-sifat Tuhan
- Roh sebaga alat untuk mencintai Tuhan
- Sir alat utuk melihat Tuhan
SIR lebih
halus dari roh ., Roh lebih halus dari qalb
Kelihatannya
SIR bertempat di roh dan roh bertempat di qalb
Mahabbah
menurut Al Qur’an:
Paham mahabah
mendapat tempat dalam al qur’an . Antara manusia dan Tuhan dapat saling
bercinta misalnya : surat Ali Imran ayat 30. Artinya : Jika kamu cinta kepada
Allah,maka turutilah aku dan Allah akan mencintai kamu (ali Imaran :30)
Al mai’dah
ayat 54., yang artinya : Allah akan mendatangkan suatu ummat yang dicintaiNya
dan yang mencintaiNya.
Juga dalam
hadist Nabi Muhammad SAW :
Artinya :
Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dgn perbuatan-perbuatan hingga
Aku cinta padanya. Orang yg Kucintai menjadi telinga,mata dan tangan-Ku (abudin
Nata :218)
Ayat dan
hadist di atas menunjukkan bahwa manusia dan Tuhan dpt saling mencintai,karena
alat utk mencintai Tuhan adalah Roh, roh berasal dari Allah.
Ayat dan
hadist di atas menjelaskan bhw pada saat terjadi mahabah, diri yang dicintai telah
menyatu degan yang mencintai yag digambarkan dalam telinga, mata dan tangan
Tuhan. Dan untuk mencapai keadaan tersebut dilakukan dengan amal ibadah yg
dilakukan dengan sungguh-sungguh.(Abudin Nata,1996 :218)
(masih ada sambungan , sabar tunggu yah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar