FILSAFAT
ILMU
CIRI-CIRI BERFIKIR FILSAFAT &CABANG-CABANG UTAMA FILSAFAT
ICHWAN P.SYAMSUDDIN
1. Sifat menyeluruh: seseorang ilmuwan tidak akan pernah puas
jika hanya mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin
tahu hakikat ilmu dari sudut pandang lain, kaitannya dengan moralitas, serta
ingin yakin apakah ilmu ini akan membawa kebahagian dirinya. Hal ini akan membuat ilmuwan tidak merasa sombong
dan paling hebat. Di atas langit masih ada langit. contoh: Socrates menyatakan
dia tidak tahu apa-apa.
2. Sifat mendasar:
yaitu sifat yang tidak saja begitu percaya bahwa ilmu itu benar. Mengapa ilmu
itu benar? Bagaimana proses penilaian berdasarkan kriteria tersebut dilakukan? Apakah kriteria itu sendiri benar?
Lalu benar sendiri itu apa? Seperti
sebuah pertanyaan yang melingkar yang harus dimulai dengan menentukan titik
yang benar.
3. Spekulatif: dalam menyusun sebuah
lingkaran dan menentukan titik awal sebuah lingkaran yang sekaligus menjadi
titik akhirnya dibutuhkan sebuah sifat spekulatif baik sisi proses, analisis
maupun pembuktiannya. Sehingga dapat dipisahkan mana yang logis atau
tidak.
CABANG-CABANG UTAMA
FILSAFAT
Logika
:adalah cabang filsafat yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita.
Lapangan dalam logika adalah asas-asas yang menentukan pemikiran yang luius,
tepat, dan sehat. Dengan mempelajari
logika diharapkan dapat menerapkan asas bernalar sehingga dapat menarik
kesimpulan dengan tepat. Persoalanpersoalan logika antara lain apa yang
dimaksud dengan pengertian? Apa yang dimaksud dengan penyimpulan? Apa
aturan-aturan untuk dapat menyimpulkan secara lurus? Sebutkan pembagian
silogisme? Sebutkan pembagian sesat pikir!
Epistemologi adalah bagian filsafat yang membicarakan tentang
terjadinya ,pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan,
batas-batas, sifat, metode dan kesahihan pengetahuan. Adapun filsafat ilmu
mempelajari tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara bagaimana
mendapatkannya. Dengan belaj ar epistemologi dan filsafat ilmu diharapkan
dapat membedakan antara pengetahuan dan ilmu serta mengetahui dan menggunakan
metode yang tepat dalam memperoleh suatu ilmu serta mengetahui kebenaran suatu
ilmu itu ditinjau dari isinya. Persoalan dalam epistemologi antara lain adalah
bagaimanakah manusia dapat mengetahui sesuatu? Dari mana pengetahuan itu dapat
diperoleh? Bagaimanakah validitas pengetahuan itu dapat dinilai? Apa perbedaan
antara pengetahuan a priori dengan pengetahuan a posteriori?
Etika adalah cabang filsafat yang membicarakan
tingkah laku atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik-buruk.
Dengan belajar etika diharapkan dapat membedakan istilah yang sering muncul
seperti etika, norma, dan moral. Di samping itu, dapat mengetahui dan memahami
tingkah laku apa yang baik menurut teori-teori tertentu, dan sikap yang baik
sesuatu dengan kaidah-kaidah etika. Jadi objek material etika adalah tingkah
laku atau perbuatan manusia. Perbuatan yang diakukan secara sadar dan bebas.
Objek formal etika adalah kebaikan dan keburukan atau bermoral dan tidak
bermoral dari tingkah laku tersebut. Berbagai persoalan dalam etika di
antaranya adalah apa yang dimaksud `baik' atau `buruk' secara moral? Apa
syarat-syarat sesuatu perbuatan dikatakan baik secara moral? Bagaimanakah
hubungan antara kebebasan kehendak dengan perbuatan susila? Apa yang dimaksud
dengan kesadaran moral? Bagaimanakah peranan hati nurani dalam setiap perbuatan
manusia?
Estetika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang
keindahan. Objek dari estetika adalah pengalaman akan keindahan. Dengan belajar
estetika diharapkan dapat membedakan antara estetika filsafati dan estetika
ilmiah, berbagai teori-teori keindahan, pengertian seni, penggolongan seni,
nilai seni, aliran dalam seni dan teori penciptaan dalam seni. Persoalan
estetis di antaranya adalah apakah keindahan itu? Keindahan bersifaf objektif
ataukah subjektif? Apa yang
merupakan ukuran keindahan? Apa peranan dalam kehidupan manusia? Bagaimanakah
hubungan keindahan dengan kebenaran?
Metafisika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang
yang ada. Metafisika membicarakan sesuatu di sebalik yang tampak. Dengan
belajar metafisika orang justru akan mengenal akan Tuhannya, dan mengetahui
berbagai macam aliran yang ada dalam metafisika. Persoalan-persoalan metafisis
dibedakan menjadi tiga, yaitu persoalan ontologi, persoalan kosmologi, dan
persoalan antropologi. Persoalan ontologis di antaranya adalah apa yang
dimaksud dengan ada, keberadaan, atau eksistensi itu? Bagaimanakah penggolongan
dari ada, keberadaan atau eksistensi? Apa sifat dasar kenyataan atau
keberadaan? Persoalan kosmologis bertalian dengan asal mula, perkembangan dan
struktur atau susunan alam, misalnya jenis keteraturan apa yang ada dalam alam?
Apa hakikast hubungan sebab dan akibat? Apakah ruang dan waktu itu? Persoalan antroplogi (manusia) seperti
bagaimana terjadi hubungan badan dan j iwa? Apa yang dimaksud dengan
kesadaran? Manusia sebagai makhluk bebas atau tidak bebas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar